Setelah melakukan pengobatan selama beberapa bulan, akhirnya kami kembali ke Bandung. Kakakku sudah mengurus cuti kuliahku, sementara mama selalu ada dan mengawasiku setiap saat. Ini adalah hari ketiga setelah aku kembali dari Singapore. Kejenuhan memang sudah menghantuiku, aku benar-benar putus asa. Keseharianku hanya diam, diam dan diam. Beberapa temanku sudah mulai menjengukku, mereka bilang, mereka sangat merindukan aku. Sahabatku Alia, Isma, Jihan dan Wuri selalu memberiku semangat. Mereka menyempatkan diri datang ke rumah untuk menemaniku, mereka bercerita dan berusaha menghiburku. Walaupun tak sepatah katapun keluar dari bibirku. Hanya air mata yang dapat melukiskan perasaanku saat ini. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Semua ini telah merenggut kebahagiaanku. Kebahagiaanku sudah hilang, semua hilang dan hanya menyisakan kenangan. Rifky, sampai saat ini kau tak pernah datang di mimpiku. Kau tau? Aku sangat merindukanmu..
"Thira, ada telepon untukmu sayang." Aku mengangguk, dan mama memberikan handphone itu padaku.
"Halo, Thira ini saya Malik dari Stylove Agency. Management bilang, kontrak kerja kamu dengan pihak Amirel Parfume sudah selesai dan tidak akan diperpanjang, selain itu beberapa job kamu sudah kami pindah alihkan dikarenakan dengan keadaan kamu yang belum sehat benar. Thira, kami turut berduka cita, tabah ya. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kamu. Maafkan kami Thira, kami tidak bermak...."
Aku mematikan handphonenya dan memberikannya kembali pada mama. Mama memelukku erat dan mama menangis. "Thira sayang, jangan pernah putus asa ya. Mama yakin, kamu pasti bisa."
Keesokan harinya, kak Adam mengajakku jalan-jalan ke taman komplek dekat rumah. Kak Adam mendorong kursi roda dan banyak menceritakan keadaan sekitar. Aku mendengar riuhnya anak-anak yang bermain, sepertinya mereka berlari kesana kemari. Kudengar tawa, canda dan semuanya memang sangat indah, tapi sayang aku sama sekali tak bisa melihatnya. Kak Adam menghentikan langkahnya, "Thira ini kolam ikan, biasanya kamu senang main ikan disini. Kamu mau disini?" Akupun mengangguk.
"Astagfirullah, Thira, dompet kakak ketinggalan, kamu gak apa-apa kakak tinggal sebentar?" Kembali aku jawab dengan anggukkan kepala. Kak Adampun bergegas pergi dan aku mulai menikmati suasana taman seorang diri di dekat kolam ikan, duduk di kursi roda dan tidak bisa melihat apapun.
"Thirafi?", kudengar seseorang memanggilku dan suaranya terasa asing bagiku.
Aku mengernyitkan dahi dan rasanya kali ini aku ingin bicara. Tapi tetap aku tahan dan aku masih tak berkata-kata.
"Thira, perkenalkan saya Lian. Saya satu kampus dengan kamu, tapi kita beda jurusan. Saya mahasiswa fakultas kedokteran."
Aku merasa lelaki ini lelaki yang baik, aku juga tidak merasa risih dengan kehadirannya, bahkan untuk pertama kalinya setelah kecelakaan itu terjadi, aku baru berbicara lagi. "Ya, salam kenal. Saya Thirafi."
"Hehehe, iya saya sudah mengenal kamu sejak lama. Siapa sih yang tidak mengenal kamu?"
"Ah biasa aja."
"Thira disini sendiri?"
"Enggak, tadi sama kak Adam. Tapi dia lagi ambil dulu dompet di rumah. Sebentar lagi juga dia balik kok."
"Thira.."
"Ya?"
"Thira mau es krim?"
"Boleh kalau tidak merepotkan.", Thira tersenyum. Tersenyum untuk pertama kalinya.
"Ini, es krim coklat vanila kesukaan kamu."
"Loh, kok kamu tau?"
"Iya aku kan Thirafriends." (nama fansnya Thira)
"Hehe, aku jadi malu. Makasih ya buat es krimnya."
"Iya Thira sama-sama."
Suasana sore itu terasa hangat, dan aku mulai merasakan sedikit energi untuk bisa kembali menikmati hidup. Lian yang baru aku kenal, sungguh membuat aku merasa sangat nyaman. Aku yakin dia orang yang baik dan menyenangkan. Alhamdulillah ya Allah untuk pertama kalinya lagi aku tersenyum dan berbicara. Semoga ini adalah awal yang baik untukku.. aamiin..
"Thira tadi sore ngobrol sama siapa?" tanya kak Adam.
"Dia temen Thira kak, namanya Lian."
"Oh ya? Mama kok baru tau kamu punya temen yang namanya Lian?"
"Iya ma, Thira juga baru kenal tadi sama Lian, ternyata kita satu kampus loh ma, tapi dia anak kedokteran."
"Dia pasti kenal sama adiknya kakak yang cantik ya?", goda kak Adam.
"Ah kak Adam bisa aja, dia sih bilangnya kalo dia Thirafriends hehehe."
"Ciyee, anak mama fansnya nambah lagi."
Suasana makan malam kami menjadi berwarna, aku tak lagi murung atau menangis, aku mulai bisa bercanda dan kembali membuka percakapan. Sungguh menyenangkan, aku bisa merasakan duniaku mulai kembali hangat dan berwarna. Lian, aku yakin kamu bukan sekedar Thirafriends yang dengan iseng tiba-tiba muncul di taman, kamu juga pasti gak sok tau ngasih es krim kesukaan aku. Terima kasih untuk awal yang baik di pertengahan Januari 2013 ini.
-aulianuranisa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar