Suasana yang kacau dan tak menentu membuat Ale kebingungan. Ia hanya terdiam diantara kerumunan orang-orang di TKP. "Aku gentayangan? Hah? Mungkin ini cuma mimpi, mana mungkin hal semacam itu terjadi?" tanya Ale pada dirinya sendiri. Ia masih berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia masih hidup dan tidak menjadi roh yang bergentayangan seperti saat ini. Namun hal-hal kecil yang Ale lakukan sama sekali tidak membuatnya merasa hidup, ia seolah berjalan dengan melayang, begitu ringan dirinya, ia tak mampu memegang benda apapun bahkan ia tidak bisa melihat bayangannya sendiri. "Begitu menyedihkannya aku? Kenapa aku harus menjadi seperti ini? Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa yang saat ini aku tunggu?" Ale menangis sebisanya, namun tak ada satupun orang disekitarnya yang bisa mendengar suaranya.
Ale mendengar jelas apa yang dikatakan oleh polisi dan teman-temannya. "Aku tak mengingat apa-apa. Aku hanya ingat saat aku dan Risya pergi jalan-jalan berdua. Risya menemaniku menunggu Ilyas datang jam 8 malam. Risya bersamaku sejak siang, aku menjemputnya di rumahnya. Aku membawa motor dan aku pergi berdua dengan Risya, hanya dengan Risya..."
"Iya, waktu itu Risya cuma ninggalin Ale ke toilet aja, Ale ikut masuk ke toilet, dia cuma cuci tangan aja. Tapi pas Risya keluar, Ale...... udah gak a...da.." Risya kembali menitikkan air matanya, ia berusaha menceritakan kronologi hilangnya Ale.
"Lalu apa yang saudari Risya lakukan setelah Ale menghilang?"
"Saya langsung telepon Ilyas dan Jerry, saya saat itu panik dan bingung harus gimana, jadi saya keliling mall buat cari Ale, saya tanya orang-orang di sekitar mall, tapi mereka gak tau Ale dimana."
"Begini pak, saat Risya menghubungi saya, saya sedang ada di kantor. Saya memang ada janji dengan Ale untuk pergi berdua saat malam pergantian tahun, saya sudah memberitahu Ale bahwa saya akan datang jam 8 malam, saya ada jam lembur di kantor." tambah Ilyas.
"Kapan saudara Ilyas datang ke mall ini?"
"Saya keluar dari kantor jam 7 malam pak, saat Risya menghubungi saya, saya sendiri bingung, mana mungkin Ale hilang, tapi saya coba menghubungi Ale dan handphonenya tidak aktif. Saya memang tidak ada libur kerja saat kemarin, jadi saya tidak bisa menemui Ale cepat-cepat. Saya harus mengikuti aturan di kantor, pak."
"Bagaimana dengan anda saudara Jerry?"
"Saat Risya menghubungi saya, saya langsung kemari dan langsung bertemu dengan Risya di lantai 2 mall ini. Risya sudah sangat ketakutan, sehingga kami langsung menghubungi pihak informasi pada pukul 17.58."
"Berapa lama jarak anda dari tempat sebelumnya ke mall ini saudara Jerry?"
"Hanya sekitar 10 menit, saya sedang ada di bengkel di pertigaan jalan ini."
"Saudari Risya menghubungi anda dan saudara Ilyas pada pukul 17.21, sekitar 13 menit setelah Alena menghilang dan saudara Jerry tiba disini pukul 17.31 sementara saudara Ilyas tiba sekitar pukul 20.04 dan kalian bertiga menghubungi keluarga korban saat pukul 22.16, benar begitu?"
Ilyas, Jerry dan Risya mengangguk bersamaan.
"Mengapa kalian menghubungi keluarga korban pukul 22.16 dan menghubungi kantor polisi pada pukul 22.21?"
"Kami pikir, kami bisa menemukan Ale tanpa harus membuat semua orang cemas terlebih dahulu. Namun kami menerima informasi dari seorang office boy bahwa orang dengan ciri-ciri mirip seperti Ale ada di parkiran motor, dan setelah kami melihat ke parkiran ini, di dekat motor Ale ada bercak darah. Kami berusaha mencari Ale dan akhirnya kami putuskan untuk menghubungi keluarga Ale." jawab Ilyas.
"Pukul berapa keluarga Ale tiba disini?"
"Pak Maulana dan Ibu Arini tiba disini sekitar pukul 00.27 jalanan sangat macet. Sementara itu, Yuna dan Maudy kakak Ale menyusul pada pukul 01.08 dan Syarief kakak ipar Ale datang kesini bersama Rudi dan teman-teman yang lain."
Polisi yang bernama Kompol Adiardja itu menghentikan sejenak investigasi dan menerima telepon dari rekannya yang berada di rumah sakit, "Jadi, ada luka cakar di bahu sebelah kanan korban? Dan korban diduga mengkonsumsi pil penenang secara berlebihan? Dengan kata lain korban meninggal karena overdosis? Lalu bagaimana dengan luka yang nyaris menghancurkan sebagian wajahnya?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar