Rabu, 23 Januari 2013

ES KRIM DAN KAMU ^_^ # 2

Setelah melakukan pengobatan selama beberapa bulan, akhirnya kami kembali ke Bandung. Kakakku sudah mengurus cuti kuliahku, sementara mama selalu ada dan mengawasiku setiap saat. Ini adalah hari ketiga setelah aku kembali dari Singapore. Kejenuhan memang sudah menghantuiku, aku benar-benar putus asa. Keseharianku hanya diam, diam dan diam. Beberapa temanku sudah mulai menjengukku, mereka bilang, mereka sangat merindukan aku. Sahabatku Alia, Isma, Jihan dan Wuri selalu memberiku semangat. Mereka menyempatkan diri datang ke rumah untuk menemaniku, mereka bercerita dan berusaha menghiburku. Walaupun tak sepatah katapun keluar dari bibirku. Hanya air mata yang dapat melukiskan perasaanku saat ini. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Semua ini telah merenggut kebahagiaanku. Kebahagiaanku sudah hilang, semua hilang dan hanya menyisakan kenangan. Rifky, sampai saat ini kau tak pernah datang di mimpiku. Kau tau? Aku sangat merindukanmu..

"Thira, ada telepon untukmu sayang." Aku mengangguk, dan mama memberikan handphone itu padaku.
"Halo, Thira ini saya Malik dari Stylove Agency. Management bilang, kontrak kerja kamu dengan pihak Amirel Parfume sudah selesai dan tidak akan diperpanjang, selain itu beberapa job kamu sudah kami pindah alihkan dikarenakan dengan keadaan kamu yang belum sehat benar. Thira, kami turut berduka cita, tabah ya. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kamu. Maafkan kami Thira, kami tidak bermak...."
Aku mematikan handphonenya dan memberikannya kembali pada mama. Mama memelukku erat dan mama menangis. "Thira sayang, jangan pernah putus asa ya. Mama yakin, kamu pasti bisa."

Keesokan harinya, kak Adam mengajakku jalan-jalan ke taman komplek dekat rumah. Kak Adam mendorong kursi roda dan banyak menceritakan keadaan sekitar. Aku mendengar riuhnya anak-anak yang bermain, sepertinya mereka berlari kesana kemari. Kudengar tawa, canda dan semuanya memang sangat indah, tapi sayang aku sama sekali tak bisa melihatnya. Kak Adam menghentikan langkahnya, "Thira ini kolam ikan, biasanya kamu senang main ikan disini. Kamu mau disini?" Akupun mengangguk.
"Astagfirullah, Thira, dompet kakak ketinggalan, kamu gak apa-apa kakak tinggal sebentar?" Kembali aku jawab dengan anggukkan kepala. Kak Adampun bergegas pergi dan aku mulai menikmati suasana taman seorang diri di dekat kolam ikan, duduk di kursi roda dan tidak bisa melihat apapun. 

"Thirafi?", kudengar seseorang memanggilku dan suaranya terasa asing bagiku.
Aku mengernyitkan dahi dan rasanya kali ini aku ingin bicara. Tapi tetap aku tahan dan aku masih tak berkata-kata.
"Thira, perkenalkan saya Lian. Saya satu kampus dengan kamu, tapi kita beda jurusan. Saya mahasiswa fakultas kedokteran."
Aku merasa lelaki ini lelaki yang baik, aku juga tidak merasa risih dengan kehadirannya, bahkan untuk pertama kalinya setelah kecelakaan itu terjadi, aku baru berbicara lagi. "Ya, salam kenal. Saya Thirafi."
"Hehehe, iya saya sudah mengenal kamu sejak lama. Siapa sih yang tidak mengenal kamu?"
"Ah biasa aja."
"Thira disini sendiri?"
"Enggak, tadi sama kak Adam. Tapi dia lagi ambil dulu dompet di rumah. Sebentar lagi juga dia balik kok."
"Thira.."
"Ya?"
"Thira mau es krim?"
"Boleh kalau tidak merepotkan.", Thira tersenyum. Tersenyum untuk pertama kalinya.
"Ini, es krim coklat vanila kesukaan kamu."
"Loh, kok kamu tau?"
"Iya aku kan Thirafriends." (nama fansnya Thira)
"Hehe, aku jadi malu. Makasih ya buat es krimnya."
"Iya Thira sama-sama."

Suasana sore itu terasa hangat, dan aku mulai merasakan sedikit energi untuk bisa kembali menikmati hidup. Lian yang baru aku kenal, sungguh membuat aku merasa sangat nyaman. Aku yakin dia orang yang baik dan menyenangkan. Alhamdulillah ya Allah untuk pertama kalinya lagi aku tersenyum dan berbicara. Semoga ini adalah awal yang baik untukku.. aamiin..

"Thira tadi sore ngobrol sama siapa?" tanya kak Adam.
"Dia temen Thira kak, namanya Lian."
"Oh ya? Mama kok baru tau kamu punya temen yang namanya Lian?"
"Iya ma, Thira juga baru kenal tadi sama Lian, ternyata kita satu kampus loh ma, tapi dia anak kedokteran."
"Dia pasti kenal sama adiknya kakak yang cantik ya?", goda kak Adam.
"Ah kak Adam bisa aja, dia sih bilangnya kalo dia Thirafriends hehehe."
"Ciyee, anak mama fansnya nambah lagi."
Suasana makan malam kami menjadi berwarna, aku tak lagi murung atau menangis, aku mulai bisa bercanda dan kembali membuka percakapan. Sungguh menyenangkan, aku bisa merasakan duniaku mulai kembali hangat dan berwarna. Lian, aku yakin kamu bukan sekedar Thirafriends yang dengan iseng tiba-tiba muncul di taman, kamu juga pasti gak sok tau ngasih es krim kesukaan aku. Terima kasih untuk awal yang baik di pertengahan Januari 2013 ini.



-aulianuranisa-

ES KRIM DAN KAMU ^_^ # 1

Matahari masih bersinar dengan teriknya. Aku terdiam dan hanya bisa merasakan hembusan angin. "Thira mau makan sekarang nak?" tanya mama padaku. "Thira kalau mau makan atau butuh apa-apa, panggil mama saja ya. Thira gak usah khawatir nanti mama pasti turuti apa yang Thira mau." Aku masih terdiam dan tak mengiyakan penawaran dari mama. "Thira?" Aku masih tidak bisa berkata-kata. Kudengar langkah kaki mama menjauh dariku, sepertinya ia kembali ke dalam rumah. Air mata ini mengalir dengan sendirinya, aku sungguh merasa tak berguna, sangat tidak berguna. Batinku berontak dengan keadaan yang terjadi padaku saat ini. Kecantikan parasku seolah memudar dengan hilangnya indera penglihatan yang sebelumnya aku miliki. Ya, saat ini aku tidak bisa melihat. Aku si gadis cantik yang dikenal banyak orang, aku si gadis cantik yang banyak disukai lelaki, aku si gadis cantik yang memiliki kesempurnaan fisik dan akulah si gadis cantik yang malang dan menyedihkan, Thirafi Alika Fadillah.

Semua ini berawal ketika aku akan menemani kekasihku, Rifky untuk latihan di arena balapan. Ya, Rifky adalah seorang pembalap. Saat itu kami sudah menjalin hubungan selama empat bulan, dan jujur aku sangat menyayanginya. Dia laki-laki yang baik, sopan, bertanggung jawab dan pastinya dia tampan. Aku sempat melihat profilnya di salah satu majalah remaja saat aku kelas 11 SMA. Dia sangat mempesona, aku bahkan tak pernah menyangka bahwa saat ini akulah kekasihnya. Ini semua seperti mimpi, awalnya kami bertemu di suatu lokasi pemotretan di kawasan Lembang, Jawa Barat. Aku mengenalnya tapi dia tidak mengenalku, singkat cerita aku dengan mengumpulkan segala keberanianku mencoba untuk meminta tanda tangannya di buku kecil yang sudah aku sediakan. Dia sangat ramah dan sangat baik, aku benar-benar jatuh cinta padanya. Hingga akhirnya kami melakukan pendekatan dan kamipun meresmikan hubungan kami. Tapi kisah kami tidak berjalan mulus, kami harus berpacaran jarak jauh. Rifky di Jakarta sedangkan aku di Bandung. Namun, aku percaya penuh pada Rifky begitupun sebaliknya. Kisah kami sempat menjadi trending topic di twitter bahkan followers kami sama-sama mendukung hubungan kami. Hal terindah dalam hidupku adalah aku pernah memilikinya. Ya, aku pernah memilikinya walau hanya sebentar, sebelum akhirnya dia pergi dan meninggalkan aku selamanya. Selamanya..

Jakarta, 15 Juli 2012 adalah musibah bagiku, aku tak menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir kebersamaan kami sesaat setelah kami merayakan hari jadi kami yang keempat bulan. Hari itu, aku menemui Rifky di arena balap, kami memang sengaja untuk bertemu disana. Dia meminta maaf karena tak bisa menjemputku. Aku sangat mengerti, dia sedang berlatih untuk salah satu perlombaan yang akan ia ikuti beberapa hari mendatang. Aku memberinya semangat di kejauhan, aku berteriak dan terus memberikan dukungan padanya. Kemudian setelah istirahat, dia memintaku untuk menemaninya, "Sayang, mau coba jadi pembalap?" Aku takut karena aku memang belum pernah mencobanya, "Tapi aku takut sayang." Dia menggenggam erat tanganku, "Percayalah, aku akan membuatmu aman, temani aku untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Aku janji, hanya kali ini saja kamu menemaniku." Akupun menyanggupi permintaannya. Sungguh itu adalah hal yang sangat mendebarkan dalam hidupku. Firasatku sungguh tidak enak, aku ingin melarangnya tapi aku tak bisa, tidak bisa....

"Selamat bulan keempat Thirafiku sayang. Terima kasih sudah menjadi belahan jiwaku, terima kasih sudah menjadi penyemangat untukku, terima kasih untuk semua perhatian dan kasih sayangmu padaku, terima kasih telah kau jadikan aku lelaki yang paling beruntung di dunia ini. Thira, I LOVE YOU SO MUCH." kata-kata itu Rifky ucapkan saat di dalam mobil, ia memasangkan sabuk pengamanku dan ia memastikan aku sudah aman. Ia mengecup keningku dan ia memakaikan aku sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati. Saat itu senyumnya sangat indah, aku merasakan kedamaian saat ada di dekatnya. Aku benar-benar merasa ia sangat sempurna. "Terima kasih juga sudah memberikan aku cinta, maaf jika aku belum bisa memberikan yang terbaik untukmu. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik yang bisa membahagiakanmu." ujarku dengan haru. "Apapun yang terjadi, berusahalah, aku tau kamu pasti bisa. Thira, aku bahagia. Aku bahagia bersamamu." Rifky mulai berkonsentrasi dengan mobilnya. Aku berdoa dan memejamkan mata, aku sempat melihat wajahnya tampak bersinar, ia lebih tampan dari biasanya. "Rifky, aku menyayangimu." Perlahan mobil mulai hidup, detak jantungku mulai cepat dan semakin cepat. Diputaran pertama Rifky masih bisa mengendalikan mobil dengan sangat baik, tak lama kemudian "Thira, pegang yang erat, tutup matamu. Maafkan aku, aku minta maaf, Thira aku sayang kamu. Thira maafkan aku." Belum sempat aku membalas pernyataannya, kecelakaan itu terjadi. Aku tidak mengerti kenapa itu terjadi, mobil Rifky kehilangan kendali hingga akhirnya menabrak pembatas dan akhirnya terjungkal hingga terbakar. Aku berteriak dan aku tak sadarkan diri.

Setelah kecelakaan itu terjadi, aku mengalami koma selama 2 hari dan keadaanku sedikit lebih baik dibandingkan Rifky. Nyawa Rifky tidak terselamatkan saat di perjalanan menuju rumah sakit. Itu semua adalah awal dari penderitaanku. Awal yang buruk untukku, sungguh ini adalah musibah paling berat bagiku. Aku kehilangan penglihatanku, wajahku nyaris rusak dan berbekas luka bakar. Belum lagi proses pemulihan yang cukup lama untukku. Hingga akhirnya keluargaku melarikan aku ke Singapore untuk menjalani proses pengobatan lanjutan. Wajah dan tubuhku mulai membaik dan keadaanku mulai stabil. Namun, mata ini tak lagi bisa seperti dulu, aku tak bisa melihat apapun. Hanya ada bayang gelap, tak ada warna indah yang bisa aku lihat. Oh Tuhan, inikah awal dari masa depanku?



-aulianuranisa-

Kamis, 17 Januari 2013

Nostalgia Anak Sekolah Dasar



Foto itu salah satu foto yang diambil pas acara perpisahan sekolah di SDN Gentra Masekdas 1 angkatan tahun 2004 - 2005. Kangen banget deh liat aku pake seragam merah putih, pake sepatu semata kaki, kaos kaki semata kaki, tas gendong, khas anak SD lah ya ^_^

Sekarang udah taun 2013, hehehe udah 7,5 tahun itu fotonya.. aku dulu paling kecil di kelas, paling bontot alias gak tinggi :( temen-temen suka pada ngeledekin gara-gara pipi aku chubby, belum lagi postur tubuh pendek, alhasil banyak sapaan aneh dari temen-temen, mulai dari baso, bapao, boncel, aduh masih banyak deh.. dasar bocah ya doyan amat ngeledek temen sendiri -___-"

Bener-bener masa yang nyaman buat nikmatin hidup itu ya pas masih anak-anak. Dulu aku mikir pengen cepet-cepet jadi orang dewasa, biar ga dianggap anak kecil lagi. Eh begitu udah dewasa aku sadar, semakin dewasa usia kita, malah semakin banyak hal yang harus bisa dipelajari untuk bahan pembelajaran kedepannya. 

Jujur deh, kangen banget pas jadi anak SD hehe, suka jajan ngegerombol bareng temen-temen, nongkrong so iye di kantin, pas jadi kakak kelas berasa paling keren (aduuuh), belum lagi pas lagi jamannya cinta-cintaan wkwk rempong sih kalo inget pacaran anak SD jaman dulu. Dulu sih masih musim ya main surat-suratan, teleponan di wartel atau muter-muter cari telepon koin (biar murah), yang punya HP masih bisa diitung pake jari, itupun HP yang super amazing, tebelnya minta ampun, layarnya monokrom hehehe belum lagi gamesnya ular, kartu yang kaya gitu deh ehehehe. Kalo dipikir-pikir mah beda jauh ya ama bocah SD jaman sekarang, udah pada ngerti Blackberry, Facebook, yang kaya begitu deh. Ettt dah, jaman itu emang bener-bener cakep dan semakin unpredictable ya ._.

Yang aku kangenin itu guru-gurunya, temen-temen, semua penghuni sekolah, ruangan kelas, kantin, lapangan aaaah pokonya semua mua mua muaaanya bikin kangen ga nahan. Jadi kangen main sepak bola pake bola kasti deh hehehe, main lompat tali, ucing sumput (petak umpet), polisi-polisian, buaya-buayaan, dan yang paling amazing itu kontes nyanyi (dulu lagi jamannya AFI) ahahaha gokilnya parah. 

Oke kayanya curcolnya segini aja dulu deh hehehe.. Missing you all my friends :) Thank's you've been something which colored my childhood ^_^ Hope we can meet in other time, get success all :D

Rabu, 15 Agustus 2012

Taaruf Dalam Islam



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK6BaKaWcSQCqhSqb7NPo-AXRiT2ak6hbEIkdDXrBWgufrp0nnFNw7SqNVJgvTkoCaKXpAZ8tu7i7Hax436GNcmSe0PfIIIoiiuYC4TkcBh7FIr45RN5KfLtCMtDmp3bjZ0uhWkhiHsKCC/s1600/taaruf.jpeg

Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/ bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.

Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.


Perbedaan taaruf dengan pacaran

Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second, tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu.

Sedangkan taaruf adalah seperti seorang montir mobil yang ahli memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar-menawar. Ketika melakukan taaruf, seseorang baik pihak pria atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetil, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri.

  
Proses taaruf

Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi, taaruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Tujuan taaruf

Taaruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.
Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Khusus dalam kasus taaruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Periksalah apakah ada jerawat numpang tumbuh di sana. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua telapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena telapak tangan wanita bukanlah termasuk aurat.

Manfaat Taaruf
   Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syariat Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, nge-date dan seterusnya dengan menggunakan alasan taaruf. Janganlah ta`aruf menjadi pacaran, sehingga tidak terjadi khalwat dan ikhtilath antara pasangan yang belum menjadi suami-istri.

SEMOGA BERMANFAAT

note : semua kembali pada individu mana yang mau di pilih , mau taaruf atau melalui proses pacaran... yang terpenting niatnya baik dan tulus, bisa mempertanggungjawabkan jalan apa yang di pilihnya kepada ALLAH dan tidak melanggar norma norma.

Senin, 13 Agustus 2012

Coretan Kecil Lagi


Tiadalah aku yang lemah dan tak berdaya
Menahan setiap rasa yang bergejolak dalam dada
Mengindahkan setiap nada demi nada
Dari lantunan syair cinta yang ku dengar
Menutup mata dan membuka hatiku
Membayangkan kesunyian dalam alunan sebuah nyanyian
Hanya ketika aku terdiam, aku merasakan kedamaian
Hati yang seolah lapang dan penuh dengan rasa tenteram
Kuukir dalam hati atas segala kebesaran-Mu yaa Rabb
Untuk setiap nikmat dan karunia yang telah Engkau berikan kepadaku
Jangan biarkan rasa cintaku ini melebihi rasa cintaku kepada-Mu
Jangan biarkan aku terlarut dalam buaian cinta di dunia
Jadikanlah aku manusia yang bisa menahan hawa nafsunya
Manusia yang bisa memberikan tauladan bagi manusia lainnya
Dan manusia yang senantiasa mengabdikan diri pada-Mu
Akulah salah satu butiran kecil yang ada di dunia ini
Salah satu penghuni di bumi pertiwi
Dan salah satu makhluk yang telah Kau tiupkan jiwa kehidupan
Merasakan udara yang bisa ku hirup,
Merasakan air yang mengalir,
Merasakan siang yang terang,
Merasakan malam yang gelap
Dan masih banyak nikmat yang telah Kau berikan padaku
Tanpa bisa aku menghitungnya
Tanpa bisa aku rinci satu per satu
Bahkan tak bisa aku ingkari semua ini adalah kehendak-Mu
Inilah aku dengan segala kerendahanku
Inilah aku dengan segala ketidakberdayaanku
Inilah aku dengan segala kekurangan dan kesalahanku
Aku yang hanyalah insan biasa
Yang lemah raganya dan rapuh hatinya
Hanya Engkau Yang Maha Menguatkan
Engkau Yang Maha Berkehendak
Dan Engkau Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu
Lindungilah aku selalu dalam peluk-Mu
Kuatkan aku dari keterpurukanku
Teguhkanlah imanku
Lapangkanlah hatiku
Dan muliakanlah aku disisi-Mu
Aamiin Yaa Robbal 'Alaamiin


-auley-

Kamis, 12 Juli 2012

Coretan Kecil


ada kalanya orang merasa jenuh dengan apa yang biasa dilakukan,
tak terkecuali aku.. 
aku juga merasa jenuh dengan keseharianku
terkadang, aku menginginkan satu nuansa yang baru
namun kadang aku merindukan apa yang sempat aku miliki di masa lalu..
hal yang sederhana bisa mengubah apa yang sebelumnya kita pikirkan
selalu optimis itu harus,
akan tetapi jangan sampai melebihi apa yang sebelumnya disebut “optimis”
aneh memang, hidup ini penuh dengan berbagai macam misteri
setiap individu memiliki misterinya masing-masing
setiap misteri membutuhkan banyak jawaban
dan setiap jawaban memerlukan banyak usaha dan kerja keras
bukan hidup namanya, jika kita tidak memiliki masalah
jangankan hidup, matipun pasti akan ada masalah
itu semua kembali pada kita yang menjalaninya, 
ada banyak cara untuk bisa membuat hidup jadi lebih baik..
ingatlah untuk selalu bersyukur kepada Dzat Yang Maha Besar
senantiasa berbagi dengan sesama
menjalani hidup dengan ikhlas, sabar dan penuh keyakinan
setidaknya kita bisa membuat hidup kita bermakna,
tak hanya bermakna untuk diri sendiri, akan tetapi bermakna untuk yang lain..
setiap orang punya caranya sendiri untuk membuat hidupnya bermakna
akan tetapi hanya sedikit orang yang bisa memahami makna dari hidupnya sendiri..
jadi, bukankah kita mempunyai banyak pilihan untuk mewarnai hidup kita sendiri?
bukankah kita mempunyai banyak kesempatan untuk memperindah kehidupan?
lalu, sudahkah kita mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa depan?
semua itu ada pada diri kita sendiri,
ada dalam hati dan pikiran kita sendiri,
kita yang menentukan, akan jadi apa kelak
namun segala sesuatu tanpa kekuasaan Sang Maha Kuasa tak akan ada artinya
jadilah umat yang senantiasa beribadah dan berniat hanya menyembah pada-Nya
umat yang selalu mencintai dan memuja-Nya
sungguh besar segala sesuatu yang ada di dunia ini
tak akan pernah bisa terhitung apa yang telah kita dapatkan
nikmat dan rahmat-Nya selalu ada setiap helaan nafas kita
ada di setiap untaian doa-doa kita
Dialah yang berhak atas segala-galanya
Dialah yang merajai semua yang ada di dunia ini
Dialah Khalik yang menciptakan alam semesta ini..
sudahkah kita melakukan kebaikan hari ini?
sudahkah kita mengurangi kebiasaan buruk hari ini?
sudahkah kita menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya?
bisakah kita menghitung semua nikmat yang telah Ia berikan sampai saat ini?
bisakah kita menghitung semua amalan ibadah yang kita lakukan setiap saat?
bisakah kita menghitung semua dosa yang telah kita lakukan?
hanya Ia yang Maha Tahu dengan semua ini..

Jumat, 27 April 2012

Bila Hati Bercahaya


Adakah diantara kita yang merasa mencapai sukses hidup karena telah berhasil meraih segalanya : harta, gelar, pangkat, jabatan, dan kedudukan yang telah menggenggam seluruh isi dunia ini? Marilah kita kaji ulang, seberapa besar sebenarnya nilai dari apa-apa yang telah kita raih selama ini.

Di sebuah harian pernah diberitakan tentang penemuan baru berupa teropong yang diberi nama telescope Hubble. Dengan teropong ini berhasil ditemukan sebanyak lima milyar gugusan galaksi. Padahal yang telah kita ketahui selama ini adalah suatu gugusan bernama galaksi bimasakti, yang di dalamnya terdapat planet-planet yang membuat takjub siapa pun yang mencoba bersungguh-sungguh mempelajarinya. Matahari saja merupakan salah satu planet yang sangat kecil, yang berada dalam gugusan galaksi di dalam tata surya kita. Nah, apalagi planet bumi ini sendiri yang besarnya hanya satu noktah. Sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan lima milyar gugusan galaksi tersebut. Sungguh alangkah dahsyatnya.

Sayangnya, seringkali orang yang merasa telah berhasil meraih segala apapun yang dirindukannya di bumi ini – dan dengan demikian merasa telah sukses – suka tergelincir hanya mempergauli dunianya saja. Akibatnya, keberadaannya membuat ia bangga dan pongah, tetapi ketiadaannya serta merta membuat lahir batinnya sengsara dan tersiksa. Manakala berhasil mencapai apa yang diinginkannya, ia merasa semua itu hasil usaha dan kerja kerasnya semata, sedangkan ketika gagal mendapatkannya, ia pun serta merta merasa diri sial. Bahkan tidak jarang kesialannya itu ditimpakan atau dicarikan kambing hitamnya pada orang lain.

Orang semacam ini tentu telah lupa bahwa apapun yang diinginkannya dan diusahakan oleh manusia sangat tergantung pada izin Allah Azza wa Jalla. Mati-matian ia berjuang mengejar apa-apa yang dinginkannya, pasti tidak akan dapat dicapai tanpa izin-Nya. Laa haula walaa quwwata illaabillaah! Begitulah kalau orang hanya bergaul, dengan dunia yang ternyata tidak ada apa-apanya ini.

Padahal, seharusnya kita bergaul hanya dengan Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Menguasai jagat raya, sehingga hati kita tidak akan pernah galau oleh dunia yang kecil mungil ini. Laa khaufun alaihim walaa hum yahjanuun! Samasekali tidak ada kecemasan dalam menghadapi urusan apapun di dunia ini. Semua ini tidak lain karena hatinya selalu sibuk dengan Dia, Zat Pemilik Alam Semesta yang begitu hebat dan dahsyat.

Sikap inilah sesungguhnya yang harus senantiasa kita latih dalam mempergauli kehidupan di dunia ini. Tubuh lekat dengan dunia, tetapi jangan biarkan hati turut lekat dengannya. Ada dan tiadanya segala perkara dunia ini di sisi kita jangan sekali-kali membuat hati goyah karena toh sama pahalanya di sisi Allah. Sekali hati ini lekat dengan dunia, maka adanya akan membuat bangga, sedangkan tiadanya akan membuat kita terluka. Ini berarti kita akan sengsara karenanya, karena ada dan tiada itu akan terus menerus terjadi.

Betapa tidak! Tabiat dunia itu senantisa dipergilirkan. Datang, tertahan, diambil. Mudah, susah. Sehat, sakit. Dipuji, dicaci. Dihormati, direndahkan. Semuanya terjadi silih berganti. Nah, kalau hati kita hanya akrab dengan kejadian-kejadian seperti itu tanpa krab dengan Zat pemilik kejadiannya, maka letihlah hidup kita.

Lain halnya kalau hati kita selalu bersama Allah. Perubahan apa saja dalam episode kehidupan dunia tidak akan ada satu pun yang merugikan kita. Artinya, memang kita harus terus menerus meningkatkan mutu pengenalan kita kepada Allah Azza wa Jalla.

Di antara yang penting yang kita perhatikan sekiranya ingin dicintai Allah adalah bahwa kita harus zuhud terhadap dunia ini. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang zuhud terhadap dunia, niscaya Allah mencintainya, dan barangsiapa yang zuhud terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya manusia mencintainya."

Zuhud terhadap dunia bukan berarti tidak mempunyai hal-hal yang bersifat duniawi, melainkan kita lebih yakin dengan apa yang ada di sisi Allah daripada apa yang ada di tangan kita. Bagi orang-orang yang zuhud terhadap dunia, sebanyak apapun yang dimiliki sama sekali tidak akan membuat hati merasa tentram karena ketentraman itu hanyalah apa-apa yang ada di sisi Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Melakukan zuhud dalam kehidupan di dunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal dan bukan pula memboroskan kekayaan. Zuhud terhadap kehidupan dunia itu ialah tidak menganggap apa yang ada pada dirimu lebih pasti daripada apa yang ada pada Allah." (HR. Ahmad, Mauqufan)

Andaikata kita merasa lebih tentram dengan sejumlah tabungan di bank, maka berarti kita belum zuhud. Seberapa besar pun uang tabungan kita, seharusnya kita lebih merasa tentram dengan jaminan Allah. Ini dikarenakan apapun yang kita miliki belum tentu menjadi rizki kita kalau tidak ada izin Allah.

Sekiranya kita memiliki orang tua atau sahabat yang memiliki kedudukan tertentu, hendaknya kita tidak sampai merasa tentram dengan jaminan mereka atau siapa pun. Karena, semua itu tidak akan datang kepada kita, kecuali dengan izin Allah.

Orang yang zuhud terhadap dunia melihat apapun yang dimilikinya tidak menjadi jaminan. Ia lebih suka dengan jaminan Allah karena walaupun tidak tampak dan tidak tertulis, tetapi Dia Mahatahu akan segala kebutuhan kita.jangan ukur kemuliaan seseorang dengan adanya dunia di genggamannya. Sebaliknya jangan pula meremehkan seseorang karena ia tidak memiliki apa-apa. Kalau kita tidak menghormati seseorang karena ia tidak memiliki apa-apa. Kalau kita menghormati seseorang karena kedudukan dan kekayaannya, kalau meremehkan seseorang karena ia papa dan jelata, maka ini berarti kita sudah mulai cinta dunia. Akibatnya akan susah hati ini bercahaya disisi Allah.

Mengapa demikian? Karena, hati kita akan dihinggapi sifat sombong dan takabur dengan selalu mudah membeda-bedakan teman atau seseorang yang datang kepada kita. Padahal siapa tahu Allah mendatangkan seseorang yang sederhana itu sebagai isyarat bahwa Dia akan menurunkan pertolongan-Nya kepada kita.

Hendaknya dari sekarang mulai diubah sistem kalkulasi kita atas keuntungan-keuntungan. Ketika hendak membeli suatu barang dan kita tahu harga barang tersebut di supermarket lebih murah ketimbang membelinya pada seorang ibu tua yang berjualan dengan bakul sederhananya, sehingga kita mersa perlu untuk menawarnya dengan harga serendah mungkin, maka mulailah merasa beruntung jikalau kita menguntungkan ibu tua berimbang kita mendapatkan untung darinya. Artinya, pilihan membeli tentu akan lebih baik jatuh padanya dan dengan harga yang ditawarkannya daripada membelinya ke supermarket. Walhasil, keuntungan bagi kita justru ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain.

Lain halnya dengan keuntungan diuniawi. Keuntungan semacam ini baru terasa ketika mendapatkan sesuatu dari orang lain. Sedangkan arti keuntungan bagi kita adalah ketika bisa memberi lebih daripada yang diberikan oleh orang lain. Jelas, akan sangat lain nilai kepuasan batinnya juga.

Bagi orang-orang yang cinta dunia, tampak sekali bahwa keuntungan bagi dirinya adalah ketika ia dihormati, disegani, dipuji, dan dimuliakan. Akan tetapi, bagi orang-orang yang sangat merindukan kedudukan di sisi Allah, justru kelezatan menikmati keuntungan itu ketika berhasil dengan ikhlas menghargai, memuliakan, dan menolong orang lain. Cukup ini saja! Perkara berterima kasih atau tidak, itu samasekali bukan urusan kita. Dapatnya kita menghargai, memuliakan, dan menolong orang lain pun sudah merupakan keberuntungan yang sangat luar biasa.

Sungguh sangat lain bagi ahli dunia, yang segalanya serba kalkulasi, balas membalas, serta ada imbalan atau tidak ada imbalan. Karenanya, tidak usah heran kalau para ahli dunia itu akan banyak letih karena hari-harinya selalu penuh dengan tuntutan dan penghargaan, pujian, dan lain sebagainya, dari orang lain. Terkadang untuk mendapatkan semua itu ia merekayasa perkataan, penampilan, dan banyak hal demi untuk meraih penghargaan.

Bagi ahli zuhud tidaklah demikian. Yang penting kita buat tatanan kehidupan ini seproporsional mungkin, dengan menghargai, memuliakan, dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun. Inilah keuntungan-keuntungan bagi ahli-ahli zuhud. Lebih merasa aman dan menyukai apa-apa yang terbaik di sisi Allah daripada apa yang didapatkan dari selain Dia.

Walhasil, siapapun yang merindukan hatinya bercahaya karena senantiasa dicahayai oleh nuur dari sisi Allah, hendaknya ia berjuang sekuat-kuatnya untuk mengubah diri, mengubah sikap hidup, menjadi orang yang tidak cinta dunia, sehingga jadilah ia ahli zuhud.

"Adakalanya nuur Illahi itu turun kepadamu," tulis Syaikh Ibnu Atho’illah dalam kitabnya, Al Hikam, "tetapi ternyata hatimu penuh dengan keduniaan, sehingga kembalilah nuur itu ke tempatnya semula. Oleh sebab itu, kosongkanlah hatimu dari segala sesuatu selain Allah, niscaya Allah akan memenuhinya dengan ma’rifat dan rahasia-rahasia."

Subhanallaah, sungguh akan merasakan hakikat kelezatan hidup di dunia ini, yang sangat luar biasa, siapapun yang hatinya telah dipenuhi dengan cahaya dari sisi Allah Azza wa Jalla. "Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing (seorang hamba) kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki ..." (QS. An Nuur [24] : 35).


--Manajemen Qolbu ~ AA Gym--